Kamis, 08 Mei 2014

Macam-macam Distorsi kognitif

Distorsi kognitif muncul saat pengolah informasi tidak akurat atau tidak efektif. Dalam karya aslinya tentang depresi, Beck (1967) mengindentifikasi beberapa distorsi kognitif yang signifikan yang dapat diindentifikasi dalam proses berfikir orang yang depresi.

Freeman (1987) dan DeRubeis, Tang dan Beck (2001) membahas berbagai distorsi kognitif umum yang dapat ditemukan pada gangguan psikologis yang berbeda. Sembilan diantaranya dijelaskan disini: all-or-nothing thinking , abstraksi selektif, membaca fikiran, prediksi negatif, sebuah bencana, generalisasi yang berlebihan, pelabelan dan mislabeling, pembesaran dan minimalisasi, dan personalisasi.

All-or-nothing thinking. Dengan berfikir bahwa sesuatu harus baik dan persis seperti apa yang kita inginkan atau itu sebuah kegagalan. Kita terlibat all-or-nothing, atau berfikit dikotomis. Seseorang mahasiswa yang mengatakan “ kecuali saya yang mendapatkan nilai A pada ujian, saya telah gagal” ini adalah terlibat dalam all-or-nothing thinking. Nilai A- (A minus) dab B dipandang sebagai suatu kegagalan.

Selektif Abstraksi(Selective abstraction). Kadang-kadang manusai memilih ide atau fakta dari suatu peristiwa untuk mendukung pemikiran mereka menjadi depresi atau negatif. Sebagai contoh, seorang pemain bisbol yang telah memiliki beberapa hits dan bermain tangkas sukses dan fokus pada kesalahan yang telah dibuatnya dan berada disitu saja. Dengan demikian, pemain bisbol telah selektif menyarikan suatu cara dari serangkaian acara untuk menarik kesimpulan negatik dan merasa depresi.

Membaca Pikiran(Mind reading). Hal ini mengacu pada gagasan bahwa kita tahu apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Misalnya, seorang pria dapat menyimpulkan bahwa temannya tidak lagi suka pada dirinya karena dia tidak akan pergi berbelanja dengan dia. Bahkan, temannya mungkin memiliki banyak alasan, seperti komitmen lain, bukan untuk berbelanja.

Prediksi Negatif(Negative prediction). Ketika seorang individu percaya bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, dan tidak ada bukti yang mendukung hal ini, ini merupakan presiksi negatif. Seseorang bisa memprediksi bahwa ia mungkin gagal ujian, meskipun ia telah melakukan  hal yang baik pada sebelum ujian untuk persiapan ujian mendatang. Dalam hal ini, kesimpulan tentang pikiran negatif tidak didukung oleh fakta.

Sebagai bencana(Catastrophizing). Dalam distorsi kognitif, individu membayangkan suatu aktifitas mereka menjadi suat kekhawatirang dan menjadikan mereka takut. Jadi “saya tahu ketika saya bertemu dengan manager regional, saya akan mengatakan suatu hal yang bodoh yang akan membahayakan perkerjaan saya. Saya tahu saya akan mengatakan sesuatu yang membuat ia tidak akan mempertimbangkan tentang kemajuan saya”. Ternyata suatu pertemuan penting dapat menjadi suatu bencana.

Generalisasi yang berlebihan(Overgeneralization). Membuat aturan berdasarkan beberapa kejadian negatif, individu mendistorsi pemikiran mereka melalui generalisasi yang berlebihan. Misalnya, seorang mahasiswa sekolah tinggi dapat menyimpulkan bahwa “ karena saya melakukan  hal yang buruk pada matematika, maka saya bukan murid yang baik”. Dengan demikian pengalaman negatif dengan beberapa peristiwa dapat digeneralisasikan ke dalam sebuah aturan yang dapat mempengaruhi perilaku dimasa depan.

Pelabelan dan mislabeling (Labeling and mislabeling). Sebuah pandangan negatif tentang diri sendiri yang diciptakan oleh diri sendiri berdasarkan ksalahan dan kecerobohan. Seseorang yang telah memiliki beberapa insiden canggung dengan kenalan mungkin menyimpulkan “ saya merasa tidak populer. Saya seorang pecundang” dari pada “ saya merasa canggung apabila berbicara dengan Harriet. “ dalam pelabelan dan mislabeling dnegan cara ini. Individu fapat menciptakan rasa yang tidak akurat dalam diri atau identitasnya. Pada dasarnya pelabelan dan mislabeling adalah contoh dari genenralisasi pandangan seseorang sedemikian rupa bahwa pandangan seseorang tentang dirinya sendiri dipengaruhi.

Pembesaran atau minimalisasi(Magnification or minimization). Distorsi kognitif dapat terjadi ketika individu memperbesar ketidaksempurnaan dan meminimalisasikan poin yang baik. Mereka yang menyebabkan kesimpulan dan mendukung kepercayaan yang rendah diri dan perasaan depresi. Contoh dari pembesaran adalah atlet yang menderita tegang otot memikirkan “ aku tidak dapat bermain hari ini. Karir atletik saya mungkin lebih baik”. Sebaliknya contoh minimalisasi “ meskipun aku mengalami hari baik dalam permainan ini. Ini tidak cukup memenuhi standart saya”. Dalam kesalahan pembesaran dan minimalisasi, atlet cenderung merasa tertekan.

Personalisasi(Personalization). Mengambil suatu peristiwa yang tidak berhubungan dengan individu yang membuatnya bermakna menghasilkan distorsi kognitif personalisasi. Contohnya “ selalu hujan ketika saya mempunyai rencana untuk piknik” dan “ setiap kali saya kepusat perbelanjaan, selalu ada kemacetan yang luar biasa” manusia tidak menyebabkan hujan dan lalu lintas, hal ini diluar kendali manusia.

Jika seseorang sering mengalami distorsi kognitif maka dapat menyebabkan tekanan psikologis atau gangguan. Membuat kesimpulan dan menarik suatu perilaku adalah bagian yang penting dari fungsi manusia. Individu harus memantau apa yang mereka lakukan kemudian menilai kemungkinan hasil untuk membuat rencana tentang kehidupan sosial, kehidupan romantis, dan karir. Ketika distorsi kognitif sering terjadi, individu tidak dapat lagi melakukan hal ini , dan bisa mengalami depresi atau kecemasan atau gangguan lainnya. Terapis kognitif membantu pasien dalam memahami kesalahan mereka dan membuat perubahan dalam pemikiran mereka.

1 komentar:

  1. Casinos Near Foxwoods Resort Casino - Mapyro
    A map showing casinos and other gaming 나주 출장샵 facilities located 울산광역 출장안마 near 동두천 출장안마 Foxwoods Resort Casino, 경기도 출장마사지 located in Mashantucket, Connecticut, United 경상남도 출장샵 States,

    BalasHapus