Program-program pelatihan
dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja, mengurangi
absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori
pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen. (Decenzo & Robbins:
1999:230):
The most popular training and development methods used by
organization can be classified as either on-the-job training. In the following
pages, we will briefly introsce the better know techniques of each category.
a. Metode
praktis (on the job training)
b. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode
simulasi (off the job training)
Masing-masing kategori
mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan dan/atau
keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk
dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade
offs. Ini berarti tidak ada satu teknik yang selalu baik: metode
tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut:
ü Efektivitas biaya.
ü Isi program yang dikehendaki
ü Kelayakan fasilitas-fasilitas
ü Preferensi dan kemampuan peserta
ü Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih
ü Prinsip-prinsip belajar
Ø Metode
praktis (on the job training)
Teknik-teknik on
the job merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan.
Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan sepervise langsung seorang
pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). Berbagai macam teknik ini
yang bisa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:
ü Rotasi jabatan: peserta pelatihan
ditugaskan untuk berpindah dari satu bagian ke bagian pekerjaan yang lain dalam
satu perusahaan, dengan interval yang terencana, sehingga diperoleh pengalaman
kerja. Cara ini umum dipakai dalam melatih manajer dengan level manajerial
apapun juga.
ü Latihan instruksi pekerjaan berisi
petunjuk – petunjuk pengerjaan, diberikan secara langsung pada pekerjaan dan
digunakan terutama untuk melatih karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan mereka
sekarang.
ü Magang (apprenticeships):
merupakan pembelajaran bagi karyawan baru kepada karyawan lama yg lebih
berpengalaman.
ü Coaching/pendampingan: karyawan dibimbing, diarahkan
oleh atasan / supervisor / karyawan lain yang lebih berpengalaman. Hungan
mereka serupa dengan hubungan karyawan- tutor. Cara ini akan berjalan efektif
apabila periode selama bimbingan dan umpan balik diperpanjang.
ü Penugasan sementara merupakan penempatan
karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia tertentu untuk
jangka waktu yang ditetapkan.
On the job training Atau disingkat OJT berarti meminta
seseorang untuk mempelajari pekerjaan itu dengan langsung mengerjakannya. Setiap
karyawan, dari petugas persuratan hingga direktur perusahaan, melakukan OJT
saat mereka bergabung dalam sebuah perusahaan. oJT adalah satu-satunya
pelatihan yang tersedia dalam banyak perusahaan.
Jenis pelatihan OJT yang paling dikenal adalah metode
coaching (membimbing) atau understudy (sambil belajar). Disini,
seseorang pekerja yang telah berpengalaman atau penyelia yang dilatih
ditugaskan untuk melatih karyawan. Pada level bawah, orang yang dilatih bisa
mendapatkan keterampilan dengan mengamati penyelia. Metode ini juga digunakan
secara luas pada level manajemen yang tinggi. Misalnya, seorang calon CEO masa
depan bisa bekerja selama setahun sebagai asisten CEO yang sekarang. Rotasi
pekerjaan, dimana seorang karyawan (calon karyawan manajemen) pindah dari satu
pekerjaan ke yang lainnya dengan interval yang terencana, juga merupakan teknik
OJT yang lainnya. Jeffrey Immelt ketika maju menjadi CEO baru di GE juga
mengalami proses OJT. Tugas khusus juga memberikan pengalaman
langsung kepada para eksekutif tingkat rendah dalam menyelesaikan permasalahan
nyata. Men’s Warehouse , yang memiliki 455 toko diseluruh Amerika , menggunakan
OJT dalam melatih karyawannya. Mereka hanya memiliki sedikit pegawai tetap.
Malahan, Men’s Warehouse memiliki sebuah proses formal “daftar bersusunan
kebawah” tanggung jawab pelatihan. Setiap manajer secara formal bertanggung
jawab untuk mengembangkan bawahannya langsung.
OJT memiliki beberapa keunggulan. Metode ini relatif tidak mahal
karena orang yang dilatih belajar sambil bekerja. Tidak membutuhkan fasilitas
diluar kantor yang mahal seperti ruang kelas atau peralat belajar tertentu.
Metode ini juga memberikan pembelajaran, karena orang yang dilatih belajar
sambil melakukannya dan mendapatkan timbal balik yang cepat atasprestasi
mereka. Tetapi ada beberapa hal untuk diperhatikan saat menggunakan OJT.
Yang paling penting, jangan terlalu mengandalakan keberhasilan
dari sebuah program OJT. Latihlah para pelatih dengan hati-hati, dan berikan
bahan pelatihan yang diperlukan. Misalnya, para pelatih harus mengetahui
prinsip-prinsip belajar dan empat-langkah teknik instruksi.harapan yang rendah
dan peran pelatih bisa menghasilkan prestasi yang buruk darin orang yang
dilatih (sebuah fenomena yang diisebut oleh para peneliti dengan “efek golem”).
Jadi orang yang melatih harus menekankan harapan yang tinggi untuk keberhasilan
orang-orang yang mereka latih.
Dibawah ini beberapa langkah untuk membantu memastikan
keberhasilan.
Langkah 1. Persiapkan orang yang belajar
1. Buatlah
orang-orang yang merasa tidak nyaman itu merasa nyaman, jangan sampai ada
ketegangan
2. Jelaskan
mengapa mereka harus belajar
3. Doronglah
minat mereka untuk bertanya, carilah apa yang telah diketahui oleh mereka
tentang pekerjaan
4. Jelaskan
proses seluruh pekerjaan dan hubungkan beberapa pekerjaan yang telah diketahui
oleh pekerja itu
5. Tempatkan
orang itu pada posisi kerja yang normal
6. Perkenalakan
peralatan, bahan, perangkat, dan syarat administratif
Langkah2. Perlihatkan cara melaksanakan pekerjaan
1. Jelaskan
persyaratan kuantitas dan kualitasnya
2. Lakukan
pekerjaan itu dengan kecepatan kerja yang normal
3. Lakukan
pekerjaan itu dengan kecepatan lambat untuk beberapa kali, agar dapat
menjelaskan setiap langkahnya. Sambil melaksanakannya, jelaskan bagian-bagian
yang sulit atau bagian dimana kesalahn mungkin terjadi
4. Sekali
lagi ulangi pekerjaan itu dengan kecepatan lambat beberapa kali, jelaskan
hal-hal yang penting
5. Biarkan
orang itu menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan saat anda melakukan
pekerjaan itu dengan kecepatan lambat
Langkah 3. Lakukanlah uji coba
1. Biarkan
orang itu melakukan pekerjaan tersebut beberapakali, secara perlahan, sambil
menjelaskan setiap langkahnya kepada Anda. Perbaikilah kesalahannya, dan bila
perlu, lakukanlah beberapa langkah rumit berulang kali
2. Lakukanlah
pekerjaan itu dengan kecepatan normal
3. Biarkan
orang itu melakukan pekerjaan tersebut secara bertahap sehingga akan semakin
terampil dan semakin cepat
4. Setelah
orang tersebut nampaknya mampu melakukan pekerjaan, biarkan dia mengerjakannya,
tetapi jangan ditinggalkan
Langkah 4. Tindak-Lanjut
1. Beri
tahukan kepada siapa dia harus meminta tolong
2. Secara
bertahap kurangilah pengawasan, periksalah pekerjaan itu dari waktu ke waktu
berdasarkan standar kualitas dan kuantitas
3. Perbaiki
pola kerja yang salah sebelum terlanjur menjadi kebiasaan. Buktikan bahwa
metode yang dipelajari lebih baik
4. Berikan
pujian untuk pekerjaan yang baik; doronglah orang itu agar dia mampu memenuhi
standar kualitas dan kuantitas.
Magang
Metode ini telah ada sejak abad pertengahan. Magang adalah sebuah
proses terstruktur dimana orang menjadi pekerja yang terampil melalui kombinasi
dari pelajaran di kelas dan pelatihan langsung di pekerjaan. Hal ini secara
luas digunakan untuk melatih beberapa pekerjaan. Umumnya hal ini dilakukan
dengan menggunakan tenaga yang ahli di bidangnya untuk memberikan magang.
Beberapa fasilitas magang di A.S saat ini menggunakan pendekatan
ini. Sebagai contoh, pabrik Siemens Stromberg-Carlson di Florida memiliki
program magang untuk orang dewasa dan pelajar sekolah menengah untuk pekerja an
teknisi elektronik:
Orang dewasa yang bekerja di pabrik, menerima instruksi di kelas
di Saminle Community College, dan belajar di laboratorium magang secara
langsung di pabrik. Yang berhasil lulus akan menerima Gelar Asosiasi Telekomunikasi
dan Teknik Elektro. Para pelajar sekolah menengah menggunakan waktunya pada
sore hari dua kali seminggu di laboratorium magang.
Administrasi pelatihan dan pekerjaan milik Departemen Tenaga kerja
AS menawarkan magang, untuk beberapa jenis program pelatihan.
Job Instruction Training
Banyak pekerjaan yang terdiri dari serangkaian langkah logis yang
diajarkan secara bertahap. Proses bertahap ini disebut job instruction training
(JIT). Untik memulainnya, buatlah urutan langkah yang dibutuhkan dalam
pekerjaan, masing-masing urutan dalam rangkainan yang tepat. Dalam setiap
langkah buatlah juga daftar"hal penting" yang sesuai (bila ada).
Langkah-langkah itu memperlihatkan apa yang harus dilakukan, dan hal kunci
memperlihatkan bagaimana dan mengapa hal itu harus dilakukan. Contohnya ada
pada JOT yang digunakan untuk melatih seseorang untuk mengoprasikan mesin
pemotong kertas besar..
Ø Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode
simulasi (off the job training)
Teknik-teknik off
the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan menerima
representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk
menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik
presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap,
konsep atau keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan
adalah:
ü Kuliah,
merupakan suatu metode tradisional dengan kemampuan penyampaian informasi,
banyak peserta dan biaya relatif murah.
ü Presentasi
video, metode ini dilakukan dengan presentasi TV, films, slide dan sejenisnya.
Metode ini biasanya digunakan sebagai bahan atau alat pelengkap bentuk – bentuk
latihan lainnya
ü Metode
konperensi. Metode ini bertujuan untuk mengembangakan kecakapan dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dan untuk mengubah sikap karyawan.
ü Programmed
instruction. Metode ini menggunakan mesin pengajar atau komputer untuk
memperkenalkan kepada peserta tentang topik yang harus dipelajari, dan
memerinci serangkaian langkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian
setiap langkah.
ü Studi
sendiri ( self-study ). Teknik ini biasanya menggunakan manual
– manual atau modul –modul tertulis dan kaset – kaset atau video tape rekaman.
Metode – metode simulasi, dengan pendekatan ini peserta pelatihan
menerima representasi tiruan ( artificial ) suatu aspek
organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya.
Metode – metode simulasi yang paling umum digunakan adalah :
ü Metode
studi kasus, peserta pelatihan diminta untuk mengidentifikasikan masalah –
masalah, menganalisa situasi dan merumuskan penyelesaian penyelesaian
alternatif. Dengan metode ini karyawan dapat mengembangkan ketrampilan
pengambilan keputusan.
ü Role
playing merupakan suatu peralatan yang memungkinkan peserta
pelatihan untuk memainkan berbagai peran yang berbeda. Efektifitas metode ini
sangat tergantung pada kemampuan peserta untuk memainkan peranan yang
ditugaskan kepadanya.
ü Business
Games merupakan suatu simulasi pengambilan keputusan skala kecil
yang dibuat sesuai dengan situasi kehidupan bisnis nyata.
ü Vestibule
training. Teknik pelatihan ini tidak dilaksanakan oleh atasan ( penyelia
), tetapi oleh pelatih – pelatih khusus.
ü Latihan
laboratorium ( laboratory training ). Teknik ini merupakan
suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan
ketrampilan – ketrampilan antar pribadi.
ü Program –
program pengembangan eksekutif. Program ini biasanya diselenggarakan di
Universitas atau lembaga pendidikan.
Keuntungan Off the Job Training :
ü Trainer/
Instruktur harus lebih trampil dalam mengajar, karena tidak ada tuntutan
pekerjaan yang lain.
ü Trainee/
karyawan terhindar dari kekacauan dan tekanan situasi kerja, sehingga mampu
konsentrasi lebih baik/ lebih terfokus perhatiannya.
ü Tidak
mengganggu proses produksi yang sedang berjalan di perusahaan.
ü Waktu dan
perhatian lebih memadai
Belajar Secara Informal
Sekitar dua-pertiga dari pelatihan di industrial dilakukan dengan
tidak formal yang merupakan hasil dari interaksi tidak direncanakan hari ke
hari diantara pekerja baru dan para koleganya. Belajar secara informal adalah
"proses belajar yang tidak ditentukan atau dirancang oleh
organisasi".
Walaupun para manajer tidak mengatur belajar secara informal,
masih banyak yang bisa mereka lakukan agar kegiatan ini bisa terjadi. Sebagian
besar langkahnya dilakukan dengan cara yang sederhana. Sebagai contoh,
Transmisi dan Distribusi Listrik Siemens di Raleigh, Carolina Utara, meletakan
peralatannya di area kantin agar dapat digunakan oleh karyawan untuk berdiskusi
yang ada hubungannya dengan pekerjaan. Bahkan hal-hal seperti pemasangan papan
tulis dan menyediakan spidol bisa memfasilitasi belajar secara informal.
Pelajaran
Dengan menggunakan pelajaran yang ada beberapa
keuntungan. Pelajaran merupalan sebuah cara yang cepat dan sederhana untuk
memberikan pengetahuan kepada sekelompok orang yang akan dilatih. Contohnya
seperti bagian penjualan yang harus mempelajari tampilan spesifik dari sebuah
produk baru. Anda bisa menggunakan bahan tertulis, tetapi hal tersebut bisa
lebih banyak mengeluarkan ongkos produksi dan tidak dapat memberikan jawaban
timbal-balik seperti yang dilakukan oleh pelajaran.
Pelajaran yang Terprogram
Medianya dapat berupa buku teks, komputer atau internet, pelajaran
yang terprogram (atau instruksi terprogram) adalah metode
belajar-sendiri-langkah-demi-langkah yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Menyajikan pertanyaan, fakta atau permasalahan kepada orang
yang belajar
2. Mengijinkan orang itu untuk memberikan respon
3. Memberikan timbal-balik untuk mendapatkan jawaban yang akurat
Pelajaran yang terprogram menyajikan fakta dan pertanyaan
lanjutan. Kemudian orang yang belajar itu bisa merespon, dan kerangka yang
berurutan memberikan jawaban timbal balik yang akurat.
Keuntungan dari pelajaran yang terprogram adalah dapat
dikuranginya waktu pelatihan. Pelajaran ini juga dapat memfasilitasi
pembelajaran, karena orang yang dilatih dapat belajar dengan sesuai dengan
kecepatan mereka sendiri, dapat segera memberikan timbal balik, dan (dari sudut
pandang orang yang belajar) mengurangi resiko kesalahan. Disisi lain, orang
yang dilatih dalam pelajaran terprogram tidak mempelajari bahan yang lebih
banyak daripada yang dipelajari dari buku teks tradisional. Untuk itu anda
harus mempertimbangkan biaya pengembangan panduan dan atau software instruksi
terprogram dari pelajaran yang dapat dipercepat tetapi tidak meningkat
kemampuan belajar.
Peralatan Audiovisual
Teknik pelatihan dengan menggunakan audiovisual seperti film,
powerpoint, video konperensi, kaset audio, dan kaset video bisa sangat efektif dan
telah banyak digunakan. Ford Motor company menggunakan film untuk sesi
pelatihan penyalur untuk mensimulasi permasalahan dan contoh beragam reaksi
keluahan pelanggan.
Audiovisual biayanya lebih mahal daripada pengajaran konvensional
tetapi memiliki beberapa keuntungan. Tentu saja, audiovisual cenderung menjadi
lebih menarik. Sebagai tambahan, pertimbangkan penggunaan audiovisual dalam
situasi berikut:
1. Ketika dibutuhkan ilustrasi mengenai rangkaian tertentu selama
beberapa waktu, seperti mengajari perbaikan mesin fax. Kemampuan audiovisual
untuk dihentikan, diulang, dan dipercepat atau diperlambat bisa sangat berguna.
2. Ketika dibutuhkan bentuk latihan dengan kejadian yang tidak
mudah didemonstrasikan dengan pengajaran langsung, seperti tur visual pada
pabrik atau oprasi jantung.
3. Ketika dibutuhkan pelatihan untuk seluruh organisasi dan
terlalu mahal untuk memindahkan para pelatih dari tempat yang satu ke tempat
lainnya.
Ada begitu banyak bahan pelatihan yang tersedia dalam format
audiovisual. Misalnya, video pelatihan Encouraging the Heart yang bertujuan
membantu para manajer memahami mengapa penting untuk memahami prestasi
karyawan. Video menekankan hal-hal penting keadaan dari perusahaan secara
nyata, termasuk perusahaan pengembangan software. Video Bad Apples: How to Deal
with Difficult Attitudes yang memperlihatkan kepada yang dilatih prosedur lima
langkah untuk menghadapi orang yang sulit, dimana masing-masingnya
diilustrasikan dengan sketsa yang berbeda.
Pelatihan Dengan Simulasi
Pelatihan simulasi (terkadang disebut pelatihan di ruang depan)
adalah sebuah metode dimana orang-orang yang dilatih belajar dengan peralatan
yang sebenarnya atau dengan simulasi yang akan digunakan dalam pekerjaan,
tetapi sebenarnya mereka dilatih di luar pekerjaan. Hal ini diperlukan karena
terlalu mahal atau terlalu berbahaya melatih karyawan pada pekerjaan. Misalnya,
menempatkan para pekerja baru pada link-perakitan bisa memperlambat produksi,
dan untuk pelatihan yang menyangkut keamanan seperti pelatihan untuk pilot,
pelatihan tersimulasi mungkin menjadi satu-satunya alternatif paling praktis.
Pelatihan tersimulasi bisa dilakukan dalam sebuah ruangan terpisah
dengan perlatan yang sama dengan yang akan digunakan dalam pekerhaan. Namun,
seringkali pelatihan dengan penggunaan peralatan silmulator itu misalnya dalam
pelatihan pilot, perusahaan penerbangan menggunakan simulator penerbangan untuk
keamanan, efisiensi belajar, dan penghematan biaya, termasuk penghematan
pemeliharaan, biaya pilot, bahan bakar, dan biaya karena tidak memiliki sebuah
pesawat terbang mewah.
PELATIHAN ELEKTRONIK
Peralatan komputer yang berbasis-Internet telah membuat revolusi
dalam proses pelatihan. Metode khusus merupakan pelatihan berbasis-komputer,
sistem elektronik pendukung prestasi dan portal belajar.
Pelatihan Berbasis-Komputer
Dengan pelatihan berbasis-komputer (computer-based training/CBT),
orang yang dilatih menggunakan sistem berbasis komputer dan/atau CD-ROM untuk
secara interaktif meningkatkan pengetahuan atau keterampilannya. Sebagai
contoh, seorang pengusaha menggunakan CBT untuk melatih para pewawancara untuk
melakukan wawancara yang benar dan bisa dipertanggung jawabkan secara hukum.
Orang yang dilatih memperhatikan sebuah layar komputer yang telah dilengkapi
aplikasi pekerjaan pelamar, juga informasi tentang sifat pekerjaan itu.
Kemudian orang itu mulai mewawancarai dengan mengetik pertanyaan, dimana model
yang telah direkam dalam video bertindak sebagai pelamar dan akan memberikan
jawaban berdasarkan respon terhadap sejumlah pertanyaan yang telah ada di dalam
komputer. Beberapa hal membutuhkan pertanyaan lanjutan. Saat setiap pertanyaan
itu dijawab, orang yang dilatih mencatat evaluasinya terhadap jawaban pelamar
itu dan membuat keputusan yang sesuai untuk orang yang dilatih tersebut
kesalahannya (barangkali karena menanyakan pertanyaan diskriminatif) dan
memberikan instruksi selanjutnya untuk memperbaiki kesalahan ini.
Daripada mengirimkan para agen penjualan penyewaan baru ke kursus
pelatihan selama seminggu, Value Rent-a-Car kini memberikan program pelatihan
interaktif berbasis-multimedia dengan menggunakan CD-ROM. Hal ini membantu
mereka mempelajari proses penyewaan mobil dengan menuntun mereka melalui
beragam prosedur, seperti mengoprasikan sistem komputer penyewaan. McDonald's
telah mengembangkan sekitar 11 kursus berbeda untuk para karyawan mereka, dan
menyimpan program itu dalam CD ROM. Program itu terdiri dari pelajaran yang
didukung oleh gambar, dan meminta orang yang dilatih untuk membuat pilihan
untuk memperlihatkan pemahaman mereka.
Program CBT memiliki beberapa keunggulan. Teknologi interaktif
mengurangi waktu belajar kira-kira sebesar 50%. Program ini juga bisa hemat
biaya saat dibuat dan diproduksi. Keunggulan lainnya adalah konsistensi
instruksinya (komputer, tidak seperti manusia, tidak memiliki hari baik atau
hari buruk), keahlian dalam belajar (bila orang yang dilatih tidak
mempelajarinya, orang itu umumnya tidak bisa melanjutkan ke langkah
berikutnya), meningkatkan kemampuan, dan meningkatkan motivasi orang yang
dilatih (hasil dari respon timbal balik). FedEx telah berhasil menggunakan
sistem ini dan sekarang berusaha untuk melakukan banyak pelatihan, seperti
untuk perwakilan pelayanan pelanggan secara online.
Perusahaan software multimedia seperti Graphic Media di Portland,
Oregon, membuat sebagian besar isi dari program CBT seperti ini. Mereka
menghasilkan judul-judul khusus dan program umum seperti paket $999 untuk
mengajarkan keamanan di tempat kerja.
Elektronic Performance Support System (EPSS)/Sistem Bantuan
pekerjaan Elektronik
Orang tidak mungkin mengingat semua yang telah mereka pelajari.
Demikian juga hal yang sama pada pelatihan. Misalnya, Dell computer,
memperkenalkan sekitar 80 produk per tahun, jadi tidak wajar untuk mengharapkan
tenaga pendukung teknis Dell untuk mengetahui segalanya tentang setiap produk.
Untuk itu pelatihan Dell fokus pada keterampilan yang mereka butuhkan setiap
hari, seperti peraturan Dell, budaya dan nilai, serta sistem dan proses kerja.
Kemudian sistem pendukung berbasis komputer memberikan hal-hal lain yang harus
mereka ketahui, saat mereka membutuhkannya. Ketika seseorang pelanggan
menelepon tentang sebuah masalah khusus, bantuan pelatihan terkomputerisasi
dapat membantu membimbing para perwakilan pelanggan hingga didapatkan solusi
dari pertanyaan demi pertanyaan.
Para pengusaha telah lama menggunakan satu jenis atau lebih
bantuan pekerjaan. Bantuan pekerjaan adalah sekumpulan instruksi, diagram, atau
metode serupa yang tersedia pada tempat kerja untuk membimbing para pekerja.
Bantuan pekerjaan sangat baik membantu pekerjaan rumit yang membutuhkan banyak
langkah, atau sangat berbahaya bila melupakan satu langkah. Pilot penerbangan
menggunakan bantuan pekerjaan (seperti urutan pekerjaan yang dilakukan sebelum
tinggal landas). Divisi Elektromotif General Motors di Chicago memberikan
bantuan pekerjaan kepada para karyawannya dengan diagra, untuk memperlihatkan
cara kerja kabel-kabel lokomotif dan warna kabel yang saling terhubung.
Sistem Bantuan Pekerjaan Elektronik (EPSS) merupakan bantuan
pekerjaan yang sekarang banyak dipakai. Sistem ini adalah kumpulan peralatan
dan tampilan komputer yang mengotomatisasi pelatihan, dokumentasi, dan dukungan
telepon, mengintegrasikan secara otomatis ke dalam aplikasi dan memberikan
pendukung yang lebih cepat, lebih murah dan lebih efektif daripada metode
tradisional.
Saat anda menelepon perwakilan penjualan Dell untuk masalah
komputer baru anda, perwakilan Dell barangkali akan menanyakan pertanyaan yang
diarahkan oleh EPSS, yang akan membimbing Anda berdua, langkah demi langkah,
melalui sebuah rangkaian analitis. Tanpa EPSS, Dell mungkin harus melatih
perwakilan pelayanan mereka untuk menghafal solusi yang jumlahnya sangat
banyak.
Tanpa EPSS, seorang agen perjalanan baru mungkin membutuhkan
pelatihan berbulan-bulan, bukan dalam hitungan hari. Pada Apollo Travel
Service, di Chicago, EPSS membimbing pertanyaan agen perjalanan, dan membuatnya
memperkecil membuat kesalahan. Sebagai contoh, saat agen mulai menjadwalkan
pilihan yang berlawanan dengan kebijakan perjalanan pelanggan yang telah
dibuat, misalnya memesan untuk para manajer penerbangan kelas satu bukannya
kelas ekonomi. Sebuah kotak dialog akan mengingkatkan agen itu tetang kebijakan
tersebut. Dia juga meminta kepada orang itu untuk memilih daftar alasan yang
tepat, bila terpaksa melangkahi kebijakan.
Pelatihan Jarak Jauh Berbasis-Internet
Perusahaan saat ini menggunakan beragam metode belajar jarak jauh
untuk pelatihan. Metode belajar jarak jauh diantaranya adalah kursus
korespondensi tertulis tradisional, teletraining, video konperensi, dan
pelatihan berbasis Internet.
Teletraining. Dengan teletraining, seorang pelatih di
pusat mengajar kelompok-kelompok karyawan di lokasi yang jauh melaluo sambungan
televisi. Sebagai contoh, AMP Incoporated menggunakan satelit untuk melatih
para insinyur dan teknisi mereka di 165 lokasi di Amerika Serikat dan 27 negara
lainnya. (Perusahaan itu membuat perangkat koneksi listrik dan elektronik) untuk
mengurangi biaya program pelatihan AMP menyediakan isi program. PBS yang
berafiliasi pada WITF, Channel 33 dari Harrisburg, Pennsylvania, menyediakan
peralatan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menyiarkan program di lima
fasilitas AMP di Amerika Utara. Mayc's membuat Jaringan Satelit Maryc's,
sebagian untuk memberikan pelatihan kepada 59.000 karyawan di seluruh Amerika.
Cara dengan teknologi rendah caranya adalah dengan menggunakan
telepon. Sebagai contoh, Cadillack telah menggunakan Craftman's League yaitu
sebuah program pelatihan, pengujian, dan motivasi untuk para mekanik penyalur
Cadillac. Karyawan menerima bahan dan panduan pelayanan Cadillac untuk prosedur
pelayanan yang disetujui pabrik dan data perubahan teknis yang terus berlanjut.
Kemudian, empat kali dalam setahun, para teknisi diuji melalui telepon salah
satu dari delapan kategori tersebut. Misalnya, perbaikan cat, listrik dan
mekanis.
Honda Amerika corp. Perusahaan ini menggunakan teknologi satelit
untuk melatih para insinyurnya dan sekarang menggunakan berbagai jenis
pelatihan karyawan yang lainnya. Sebagai contoh, seminar pembelian tambahan di
Ohio dari National Technological University, penyedia pendidikan satelit yang
menggunakan kursus pada beragam universitas dan organisasi pengajaran khusus.
Harga per kursus bervariasi, tetapi rata-rata sekitar 200 dolar hingga 250
dolar per karyawan per seminar. "Biaya yang dikeluarkan jauh lebih efektif
biayanya untuk mempertahankan karyawan berada di tempatnya dan tidak membayar
biaya perjalanan", menurut salah satu dari manajer pelatihan perusahaan
tersebut.
Video konperensi. Perusahaan
menggunakan video konprensi untuk melatih karyawan yang secara geografis saling
terpisah atau jauh dari pelatih. Video konprensi dapat membuat orang dalam satu
lokasi untuk berkomunikasi langsung melalui kombinasi peralatan audio dan
visual dengan orang di kota atau negara lain atau dengan beberapa kelompok di
beberapa kota. Tombol-tombol memungkinkan para pemirsanya berinteraksi.
Misalnya, dalam sebuah program di Texas Instrument, sistem tombol memungkinkan
para instruktur memanggil orang yang dilatih dari jauh dan menugaskan orang itu
untuk merespon. Management Recruiters International (MRI) menggunakan sistem
ConferView desktop perusahaan untuk melatih ratusan karyawan di kantor
masing-masing secara simultan.
Ada beberapa hal yang harus diingat sebelum mengajar di depan
kamera. Sebagai contoh, karena pelatihannya jarak jauh sangat penting untuk
mempersiapkan panduan pelatihan jauh sebelum waktunya, khususnya untuk panduang
yang bisa digunakan orang untuk belajar bahan yang dibuat oleh pelatih, dan
naskah yang akan digunakan oleh pelatih. Contoh dari petunjuk lainnya adalah
termasuk: Hindar perhiasan yang terang atau berkilat atau pakaian yang terlalu
banyak polanya, tibalah paling tidak 20menit lebih awal, ujilah semua peralatan
yang akan Anda gunakan, ajaklah semua partisipan memperkenalkan dirinya,
hindari presentasi hanya menghadap ke kamera video saja tetapi juga kepada
partisipan, ingatlah bahwa gerakan fisik yang terlalu banyak akan menyebabkan
distorsi pada video karena transmisi telepon yang terlalu padat.
Pelatihan Melalui Internet.
Banyak perusahaan mengunakan internet dan/atau intranet untuk
mengirim pelatihan berbasis komputer. Sebagai contoh, Silicon Graphics telah
mengirimkan banyak bahan pelatihan dalam CD ROM. Namun, karena tidak semua
komputer memiliki CD ROM, banyak karyawan yang tidak mengakses program
tersebut. Untuk itu silicon Graphics mengganti sistem CD ROM dengan
mendistribusikan bahan pelatihan melalui internet. " Sekarang karyawan
bisa mengakses program itu kapan saja. Biaya distribusinya nol, dan bila
perusahaan ingin membuat perubahan terhadap program itu, mereka bisa
melakukannya pada server". Bagian HR.NET memperlihatkan contoh lainnya.
Mengirimkan pelatihan secara online bisa sangat efektif mengurangi
biaya. Sebagai contoh, personil pelayanan pelanggan Delta Airlines sekarang
menerima sekitar 70% pelatihan tahunan mereka yang diwajibkan FAA melalui
internet. Menurut laporan karyawan menyukainya karena interaktif. Delta
menyukai karena "sebelum pelatihan online, karyawan harus berpergian ke
salah satu dari lima pusat pelatihan, sehingga menjauhkan mereka dari pekerjaan
paling tidak pada hari itu".
Portal Belajar. Banyak perusahaan yang saat ini menggunakan
portal bisnis. Yang disebut portal informasi perusahaan/enterprise information
portals (EIP), sistemnya seperti Yahoo!, windows untuk internet, tetapi
fokusnya pada kebutuhan bisnis khusus. Melalui portal bisnisnya, kategori dari
karyawan perusahaan, seperti sekertaris, insinyur, dan tenaga penjual akan
mampu untuk mengakses semua aplikasi perusahaan yang mereka butuhkan, seperti
berita industri dan data kompetitif, atau alat untuk menganalisa data.
Beberapa portal bisnis sangatlah spesifik. Untuk itu, NCR
menggunakan "portal bisnis"untuk membantu para tenaga konseling pada
pusat pelayanan SDM untuk menjawab pertanyaan mengenai keuntungan. Demikian
juga dengan saat ini semakin mudah dicari dan dikirmkan melalui portal belajar
yang berorientasi pelatihan. Portal business to consumer (B2C) atau portal
bisnis untuk konsumen seperti seperti fat-brain, learn.com, ScheduleEarth.com
dan SmartPlanet mengumpulkan isi pelatihan untuk belajar siapa saja yang ingin
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Portal bussiness to bussiness (B2B)
atau portal bisnis untuk bisnis seperti Digitalthink, thinq.com, headlight.com,
dan clik2learn.com yang mempunyai target komunitas bisnis. Mereka membuat
kontrak dengan pengusaha untuk menjadi portal belajar perusahaan, dan
mengirimkan berbagai pilihan bentuk pelatihan yang sering berbasis web kepada
karyawan perusahaan.
Banyak perusahaan yang menciptakan portal belajar sendiri untuk
karyawannya. Perusahaan-perusahaan ini mengontrak perusahaan penyedia pelatihan
yang menawarkan isi pelatihannya kepada karyawan perusahaan melalui portal.
Jadi, Prentice Hall bisa mengirimkan program pelatihan dalam bentuk buku teks
kepada karyawan perusahaan klien melalui portal belajar perusahaan. Berdasarkan
perkiraan, pelatihan melalui web jumlahnya akan mencapai 80% dari seluruh
bentuk pendidikan dan pengembangan karyawan. 13 konsorsium anggota dari
perusahaan Fortuner 500 menawarkan lebih dari 500.000 lebih kursus pengembangan
online kepada 2,5 juta karyawan di seluruh dunia melalui portal belajar seperti
thinq.com dan skillsoft.
Teknologi portal belajar memungkinkan "makin banyak informasi
yang dapat diambil oleh siapa saja". Portal belajar telah membuka
keterbatasan pelatihan konvensional yang di bimbing oleh guru di dalam kelas
atau bentuk sesi pelatihan yang dilakukan secara periodik. Pelatihan sekarang
tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Karyawan bisa belajar dengan kecepatan
mereka sendiri, pada waktu yang diinginkan.
PELATIHAN UNTUK TUJUAN KHUSUS
Teknik Pelatihan Buta Huruf
Buta huruf karena tidak mampu membaca, menulis dan berhitung
adalah persoalan di pekerjaan. Diperkirakan teraapat, 50% daro populasi di AS
mempunyai kemampuan membaca dibawah anak kelas delapan, dan sekitar 90 juta
orang dewasa buta huruf secara fungsional. Sebagai contoh, sebuah survey dari
316 pengusaha menyimpulkan bahwa sekitar 43% dari semua orang bau yang
dipekerjakan membutuhkan perbaikan keterampilan dasar, juga 37% dari karyawan
lama. Keterampilan dasar diperlukan dalam banyak hal oleh karyawan dalam ekerjaannya
seperti untuk membaca grafik batang yang diperlihatkan sebuah monitor video
yang menelusuri kekusutan benang di perusahaan tekstil.
Sementara itu pengusaha memberikan respon dalam dua cara. Pertama, pengusaha
menguji keterampilan dasar kandidat dalam pekerjaan. Dari 1.085 perusahaan yang
merespon survey pengujian di tempat kerja American Managemen Association (AMA),
39% menunjukkan bahwa mereka melakukan pengujian keterampilan dasar. Sekitar
85% perusahaan yang merespon menolak untuk memperkerjakan pelamaran yang
memiliki kekurangan dalam ketermpilan dasar. Sekitar 3% menguji (dan seringkali
menolak) kandidat untuk promosi berdasarkan kepada nilai kemampuan keterampilan
dasar membaca, menulis dan berhitung.
Respon kedua adalah membuat program keterampilan dasar dan
“pemberantasan buta huruf .“ sebagai contoh, setelah menggunakan University of
Massachusetts selama bertahun-tahun unuk perbaikan pelatihan keterampilan,
Smith dan Wesson baru-baru ini membuat sebuah program yang lebih komprehensif.
Fase 1 adalah penilaian untuksetiap tugas dalam pekerjaan dan menentukan level
keterampilan yang di butuhkan. Smakin banyak pekerjaan yang membutuhkan
keterampilan matematika yang tinggi, membaca dengan lebih baik dan ketempilan
menulis, serta keterampilan berkomunikasi secara lisan untuk berinteraksi di
pabrik. Anmun audit dan pengujian pemberantasan buta huruf mengungkapan bahwa
sebagian besar dari 676 karyawan pabrik berada dibawah kemampuan anak-anak di
kelas delapan. Kelas-kelas formal dibuat untu membantu karyawanmeningkatkan
keterampilan matematika dan membaca. Dari 70% yang hadir, keterampilannya
memang meningkat. Pendekatan lainnya adalah dengan meminta penyelia memberikan
latihan menulis dan berbicara kepada karyawannya, dan memberikan timbale balik
secara pribadi.
Pendidikan AIDS
Kira-kira 1 juta orang Amerika telah terinfeksi virus AIDS
terdaftar sebagai tenaga kerja, dalam hal ini mengakibatkan pada banyak
karyawan yang tidak terineksi dan menjadi dilemma bagi pengusaha. Pada satu
sisi, pengusaha harus mengijinkan karyawan yag etrinfeksi AIDS untuk tetap
bekerja , baik atas alas an moral ataupun hokum, disisi lain ekan kerjanya
memerlukan pelatihan untuk mengurangi keresahan dan memaksimalkan kemngkinan
karyawan untuk bekerja scara kelompok.
Untuk itu banyak perusahaan yang membuat program pendidikan AIDS.
Hal ini mencakup topic sperti penyebaran penyakit menular seperti AIDS dan
tuberkulosa. Ksadaran atas kewaspadaan yang dibutukan untuk membatasi bahaya
yang berhubngan dengan interaksi pekerja, dan menghilangkan stigma social yang
melekat pada penyakit itu.
Pelatihan untuk Bisnis Global
Perusahaan yang bersaing dalam pasar global seringkali menerapkan
program pelatiahn yang sesifik. Alasan untuk melakukannya adalah untuk
menghindari kegagalan bisnis yang disebabkan oleh ketidaksensitifan budaya,
meningkatnya kepuasan kerja dan keebutuhan dari staf di luar negri, dan membuat
karyawan bau mampu ditugaskan untuk berkomunikasi dengan rekan kerja di luar
negri.
Bayank perusahaan memilih program pelatiahn paket, seperti:
ü Etika
Eksekutif untuk Transaksi Global: Program ini mempersiapkan para manager untuk
melakukan bisnis secara global dengan melatih etika bisnis dari budy yang
berbeda.
ü Transfer
Teknologi Lintas Buadaya: Program ini memperlihatkan bagaiman nilai-nilai
budaya mempengaruhi persepsi teknologi dan pembelajan yang teknis, dll.
Pelatihan Kerja Kelompok
Kerja kelompok tidaklah mudah, Anda harus melatih karyawan untuk
menjadi anggota kelompok yang baik. Misalknya Toyota menghabiskan banyak waktu
untuk melatih karyawan baru untuk saling mendnegarkan dan mau bekerja sama.
Mereka menggunakan latihan-latihan jangka pendek untuk mengilustrasikan contoh
kerja kelompok yang baik dan buruk untuk membentuk perilaku karyawan baru
terhadap kerja kelompok.
Beberapa kelompok menggunakan pelatihan diluar kantor seperti
Outward Bound untuk membangan kerja kelompok. Terkadang hal ini membawa
kelompok manajgemen perusahaan berbenturan dnegan dinding yang keras. Dalam
pelatihan mereka mempelajari semangat kooperasi kelompok dan kebutuhan untuk
saling bergantung untuk mengatasi halangan fisik. Seperti yang dikatakan
seorang partisispan, “Setiap kali saya mendaki, saya membutuhkan pertolongan
seseorang.” Delapan eksekutif hubungan masyarakat dari Shandwick International
baru saja mengambil alih dapur sebuha rumah makan di Baltimore dalam usaha
pembangunan kelompok yang disebut “resep untuk keberhasilan.” Para eksekutif
itu bekerja secara berkelompok, seorang menyiapka ayam bakar dan yang lainnya
menyaipkan kerang laut, untuk membantu mengasah keterampilan mereka dalam
bidang-bidang seperti menangani konflik dan memberikan perintah.
Banyak program pelatihan kelompok dilakuakn dengan teknologi
tinggi. Sebgai contoh, Essentials of Team Building adalah program dalam bentuk
CD dengan tiga segmen. Ada segmen 70 menit tentang konsep pembangunan kelompok,
diikuti oleh segmen 55 menit mengatur proses membangun kelompok dan segmen 45
menit untuk latihan kelompok. Segmen pertama membantu para partisipan
mendefinisikan sebuah kelompok dan menjelaskan pross dasar kelompok. Segmen
kedua cara mengatur proses membangun kelompk yang mencakaup topic seperti
memahami dan memodifikasi perilaku kelompok yag tidak efektif. Segmen terakhir
menyajikan sebuah scenario yang digunakan orag-orang yang dilatih untuk
membentuk delapan kelompok dan empat kelompok diantaranya yang akan
beranggotakan empat orang
Implementasi program
pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai proses transformasi. PaDa tenaga
kerja (karyawan) yang tidak terlatih diubah menjadi karyawan-karyawan yang
berkemampuan dan berkulitas dalam bekerja, sehingga dapat diberikan
tanggungjawab lebih besar.
tulisannya sangat bermanfaat...
BalasHapusterima kasih atas tulisan anda. ini sangat membantu tugas saya.
BalasHapusTerima kasih atas ilmunya, sangat menambah wawasan saya tentang ilmu pelatihan karyawan. :)
BalasHapusterima kasih bos sangat membantu..
BalasHapusterima kasih atas sharingnya, pelatihan karyawan sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan
BalasHapus