Beberapa kelemahan pelatih
dapat menyebabkan gagalnya sebuah program peltihan. Suatu pemahaman terdahap masalah potensial ini harus
dijelaskan selama pelatihan pata trainer. (Simamora:2006:282).
Kelemahan-kelemahan meliputi:
ü Pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai obat untuk
semua penyakit organisasional.
ü Partisipan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan
perhatian dan komitmen mereka.
ü Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan disemua kelompok,
dalam semua situasi, dengan keberhasilan yang sama.
ü Kinerja partisipan tidak dievaluasi begitu kayawan telah
kembali kepekerjaannya.
ü Informasi biaya-manfaat untuk mengevaluasi program
pelatihan tidak dikumpulkan.
ü Ketidakadaan atau kurangnya dukungan manajemen.
ü Peran utama penyelia/atasan tidak diakui.
ü Pelatihan bakal tidak akan pernah cukup kuat untuk
menghasilkan perbaikan kinerja yang dapat diveifikasi.
ü Sedikit atau tidak ada persiapan untuk tindak lanjut.
Empat aspek kritis dalam program pelatihan karyawan adalah
sebagai berikut.
1. Komitmen
organisasi terhadap pelatihan, suatu pelatihan akan berhasil jika organisasi
memberikan komitmen serius terhadap program pelatihan ini.
2. Tahapan
dalam program pelatihan, tahapan ini dimulai dengan analisa kebutuhan
pelatihan, impelementasi program pelatihan, dan evaluasi program pelatihan.
3. Berbagai
aspek kritis pelatihan, meliputi : need assessment,
pelaksanaan, course content, training delivery methods, impact,
dan job aids.
4. Solusi
srategis masalah pelatihan (Jusuf Irianto,. 2001 : 78).
Pelatihan dan pengembangan karyawan yang dilakukan seringkali
berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, ini menjadi
tantangan perusahaan karena program pelatihan dan pengembangan ini menghabiskan
dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan evaluasi
dari program yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh sasaran dan tujuan
pelatihan yang telah dicapai, sebab keberhasilan atau kegagalan dari suatu
program pelatihan dan pengembangan sangat diperlukan sebagai informasi dan
masukan untuk perencanaan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan
selanjutnya. Untuk menilai outcomes pelatihan, manajer sumber
daya manusia harus mendokumentasikan bagaimana perilaku peserta pelatihan
sebelum dan setelah mengikuti pelatihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar