Achievement Theory
Prof. Dr. David C. Mc.Clelland, seorang ahli psikologi bangsa
Amerika dari Universitas Harvard, dalam teori motivasinya mengemukakan bahwa
produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh "virus mental" yang
ada pada dirinya. Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang
untuk mampu mencapai prestasinya secara maksimal. Virus mental yang dimaksud
terdiri dari 3 (tiga) dorongan kebutuhan, yaitu:
·
Need of
achievement (kebutuhan untuk berprestasi), merupakan
kebutuhan untuk mencapi sukses, yang diukur berdasarkan standar kesempatan dalm
diri sesorang. Kebutuhan ini berhubungan erat denagn pekerjaan dan mengarahkan
tingkah laku pada usaha ntuk mencapai prestasi tertentu.
·
Need of
affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan),
merupakan kebutuhan akan kehangatan dan sokongn dalam hubungannya denagn orang
lain. kebutuhan ini mengarahkan tinkah laku untuk mengadakan hubungan secara
akrab dengn orang lain.
Need of
power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu), merupakan
kebutuhan untuk menguaasai dan mempengaruhi situasi dan orang lain agar menjadi
dominan dan pengontrol. Kebutuhan ini menyebabkan orang yang bersangkutan
kurang memperdulikan perasan orang lain.
Berdasarkan teori Mc.Clelland tersebut sangat penting dibinanya
virus mental manajer dengan cara mengembangkan potensi mereka melalui
lingkungan kerja secara efektif agar terwujudnya produktivitas perusahaan yang
berkualitas tinggi dan tercapainya tujuan utama organisasi.
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam
diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Hal ini sesuai
dengan pendapat Jhonson (1984:101) yang mengemukakan bahwa: "Achievement
motive is impetus to do well relative to some standard of
excellence".
Sebagai contoh, manajer yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi
cenderung akan bekerja sebaik-baiknya agar dapat mencapai prestasi kerja dengan
predikat terpuji. David C. Mc.Clelland (1961:112) mengemukakan 6 (enam) karakteristik
orang yang mempunyai motif berprestasi tinggi, yaitu:
1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang
tinggi.
2. Berani mengambil dan memikul resiko.
3. Memiliki tujuan yang realistik.
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan
berjuang untuk merealisasi tujuan.
5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam
semua kegiatan yang dilakukan.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana
yang telah diprogramkan.
Edward Murray (1957) berpendapat bahwa karakteristik orang yang mempunyai
motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai berikut:
·
Melakukan
sesuatu dengan sebaik-baiknya.
·
Melakukkan
sesuatu dengan mencapai kesuksesan.
·
Menyelesaikan
tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan.
·
Berkeinginan
menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu.
·
Melakukan
hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan.
·
Mengerjakan
sesuatu yang sangat berarti.
·
Melakukan
sesuatu yang lebih baik dari pada orang lain.
Berdasarkan pendapat Mc.Clelland dan Edward Murray, dapat dikemukakan
bahwa karakteristik manajer yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi antara
lain:
·
Memiliki
tanggung jawab pribadi yang tinggi.
· Memiliki
program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang relistik serta berjuang untuk
merealisasikannya.
·
Memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani
mengambil resiko yang dihadapinya.
·
Melakukan
pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya dengan
hasil yang memuaskan.
·
Mempunyai
keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai
bidang tertentu.
Karakteristik manajer yang motif berprestasinya rendah dapat dikemukakan
antara lain:
·
Kurang
memiliki tanggung jawab pribadi dalam mengerjakan suatu
pekerjaan atau kegiatan.
·
Memiliki
program kerja tetapi tidak didasarkan pada rencana dan
tujuan yang realistik, serta lemah melaksanakannya.
·
Bersikap
apatis dan tidak percaya diri.
·
Ragu-ragu
dalam mengambil keputusan.
·
Tindakannya
kurang terarah pada tujuan.
daftar pustakanya mana?
BalasHapusthank
BalasHapusThnks
BalasHapus