Pengertian
Leadership
Untuk
mencapai tujuan perusahaan dan tujuan karyawan sekaligus merupakan tugas yang
tidak mudah. Hal ini sangat perlu diperhatikan, karena efektivitas seorang
pemimpin diukur dari kinerja dan pertumbuhan organisasi yang dipimpinnya serta
kepuasan pengikut terhadap pemimpinannya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin
harus dapat mempengaruhi pengikutnya untuk menerima permintaannya tanpa paksaan
sehingga bawahan secara sukarela akan berperilaku dan berkinerja sesuai
tuntutan organisasi melalui arahan pemimpinnya.
Untuk
dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja pengikutnya, diperlukan suatu gaya atau
perilaku kepemimpinan tertentu. Dimana gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin di perusahaan yang satu dengan yang lain tidak ada persamaan,
jika ada persamaan barangkali dari sisi yang satu saja, sedangkan sisi yang
lain terdapat perbedaan-perbedaan.
Leadership
atau kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Gaya kepemimpinan inilah yang
menyebakan seseorang dipilih sebagai pemimpin atau manajer, sebab hal ini
sangat berhubungan erat dengan tujuan perusahaan yang dicapai, jenis-jenis
kegiatan yang harus dipimpin, karakteristik para tenaga kerja, motif, usaha dan
lain-lain. Menurut Stoner istilah gaya kepemimpinan atau style leadership
adalah: berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses ikut
mengarahkannya.
Menurut
Hersey dan Blanchard, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu
atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar mau
bekerjasama dan bekerja efektif sesuai dengan perintahnya.
Ordway
Tead memberikan rumusan “Leadership is the activity influencing people to
cooperate some good which they come to find desirable”. Kepemimpinan adalah
suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan
tertentu yang diinginkan. ( Wursanto, 2003: 196).
Menurut
Ngalim Purwanto (1993: 26). “Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi, suatu
seni pembinaan kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui ‘human
relations’ dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa adanya rasa takut mereka mau
bekerja sama dan membanting tulang memahami dan mencapai segala apa yang
menjadi tujuan-tujuan organisasi”.
Menurut
Goestch dan Davis (1994: 192 ) kepemimpinan adalah proses oleh seseorang atau
kelompok mencoba untuk mempengaruhi tugas-tugas dan sikap-sikap orang lain
terhadap sebuah akhir dari hasil yang dikehendaki.
Hal itu
adalah sebuah pengaruh proses social antara organisasi dalam hal memotivasi
lainnya untuk melakukan sesuatu yang diminta untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan
atau lembaga. “kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat
orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap uasaha
mencapai atau melampaui tujuan organisasi”.
Kepemimpinan adalah
salah satu mutu yang susah dimengerti. Kita berasumsi bahwa para manajer harus
para pemimpin baik, tetapi ada keaneka ragamam pendapat tentang para pemimpin
dan apa yang mereka perlukan, kadang-kadang erminologi manajer dan pemimpin
diperlukan sebagai sinonim-sinonim, walau mereka tidaklah sama. Kepemimpinan
hanyalah satu aspek dari apa yang seorang manajer kerjakan, pasti tidak semua
tentangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar