Rabu, 12 September 2012

Kelemahan pelatihan dan pengembangan

Kelemahan pelatihan dan pengembangan


Beberapa kelemahan pelatih dapat menyebabkan gagalnya sebuah program peltihan. Suatu pemahaman terdahap masalah potensial ini harus dijelaskan selama pelatihan pata trainer. (Simamora:2006:282). Kelemahan-kelemahan meliputi:
ü  Pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai obat untuk semua penyakit organisasional.
ü  Partisipan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan perhatian dan komitmen mereka.
ü  Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan disemua kelompok, dalam semua situasi, dengan keberhasilan yang sama.
ü  Kinerja partisipan tidak dievaluasi begitu kayawan telah kembali kepekerjaannya.
ü  Informasi biaya-manfaat untuk mengevaluasi program pelatihan tidak dikumpulkan.
ü  Ketidakadaan atau kurangnya dukungan manajemen.
ü  Peran utama penyelia/atasan tidak diakui.
ü  Pelatihan bakal tidak akan pernah cukup kuat untuk menghasilkan perbaikan kinerja yang dapat diveifikasi.
ü  Sedikit atau tidak ada persiapan untuk tindak lanjut.
Empat aspek kritis dalam program pelatihan karyawan  adalah sebagai berikut.
1.      Komitmen organisasi terhadap pelatihan, suatu pelatihan akan berhasil jika organisasi memberikan komitmen serius terhadap program pelatihan ini.
2.      Tahapan dalam program pelatihan, tahapan ini dimulai dengan analisa kebutuhan pelatihan, impelementasi program pelatihan, dan evaluasi program pelatihan.
3.      Berbagai aspek kritis pelatihan, meliputi : need assessment, pelaksanaan, course content, training delivery methods, impact, dan job aids.
4.      Solusi srategis masalah pelatihan (Jusuf Irianto,. 2001 : 78).

Pelatihan dan pengembangan karyawan yang dilakukan seringkali berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, ini menjadi tantangan perusahaan karena program pelatihan dan pengembangan ini menghabiskan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, perusahaan harus melakukan evaluasi dari program yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh sasaran dan tujuan pelatihan yang telah dicapai, sebab keberhasilan atau kegagalan dari suatu program pelatihan dan pengembangan sangat diperlukan sebagai informasi dan masukan untuk perencanaan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan selanjutnya. Untuk menilai outcomes pelatihan, manajer sumber daya manusia harus mendokumentasikan bagaimana perilaku peserta pelatihan sebelum dan setelah mengikuti pelatihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar