Kemarin
saya telah memposting mengenai terapi ego state, kali ini saya akan
berbagi pengetahuan mengenai terapi memaafkan atau yang dikenal dengan forgiveness therapy.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita terlibat dalam situasi yang kurang menyenangkan yang membuat kita marah, kesal terhadap orang lain. Namun, tidak jarang pula seseorang merasa marah kepada dirinya karena telah melakukan kesalahan ataupun merasa tidak mampu melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Ada juga seseorang yang merasa marah terhadap Tuhan karena merasa tidak adil atau karena kehilangan seseorang yang disayangi.
Perasaan marah itu tentu tidak baik apalagi jika sampai barlarut-larut. Tanpa kita sadari perasaan marah itu cuukup menggangu hidup kita, bahkan tidak sedikit perasaan itu menghambat kita dalam melakukan aktivitas sosial. Salah satu terapi yang masih cukup baru menawarkan konsep memaafkan sebagai terapi.
Memaafkan adalah proses melepaskan rasa nyeri, kemarahan, dan dendam yang disebabkan oleh pelaku.Seseorang yang memaafkan berarti orang tersebut telah melampaui terhadap penerimaan apa yang telah terjadi, namun memaafkan bukanlah sekedar bersikap pasrah dan memerima begitu saja tetapi didahului oleh adanya pemahaman.
Pada
beberapa orang sulit sekali memaafkan, bahkan hingga berhari-hari,
berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan seumur hidupnya terus membawa
bara api didalam hatinya. Ada beberapa alasan seseorang tidak mau
memaafkan yakni untuk memperoeh simpati atau perhatian dari sekeliling
Anda; menunjukkan bahwa secara moral anda adalah pihak yang benar,
karena Anda sebagai korban yang dirugikan dan pelaku sebagai orang jahat
atau pihak yang salah; melakukan pembenaran atas kemarahan yang
terjadi, anda merasa perlu untuk mempertahankan rasa marah Anda;
memaafkan berarti menjadi pecundang; memaafkan adalah bentuk
ketidakmampuan membela hak; memaafkan berarti member kesempatan kepada
pelaku untuk melakukannya kembali.Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita terlibat dalam situasi yang kurang menyenangkan yang membuat kita marah, kesal terhadap orang lain. Namun, tidak jarang pula seseorang merasa marah kepada dirinya karena telah melakukan kesalahan ataupun merasa tidak mampu melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Ada juga seseorang yang merasa marah terhadap Tuhan karena merasa tidak adil atau karena kehilangan seseorang yang disayangi.
Perasaan marah itu tentu tidak baik apalagi jika sampai barlarut-larut. Tanpa kita sadari perasaan marah itu cuukup menggangu hidup kita, bahkan tidak sedikit perasaan itu menghambat kita dalam melakukan aktivitas sosial. Salah satu terapi yang masih cukup baru menawarkan konsep memaafkan sebagai terapi.
Memaafkan adalah proses melepaskan rasa nyeri, kemarahan, dan dendam yang disebabkan oleh pelaku.Seseorang yang memaafkan berarti orang tersebut telah melampaui terhadap penerimaan apa yang telah terjadi, namun memaafkan bukanlah sekedar bersikap pasrah dan memerima begitu saja tetapi didahului oleh adanya pemahaman.
Karena memaafkan adalah sebuah proses (atau hasil dari proses) maka ada tahapan-tahapan sampai seseorang dapat disebut memaafkan. Menurut Fred Luskin ada 4 tahapan dalam memaafkan yakni:
- Kesadaran bahwa diri anda dipenuhi kemarahan
- Kesadaran perasaan yang anda alami berbahaya bagi diri anda
- Memilih tindakan yang lebih bermanfaat
- Mengambil tindakan proaktif
Pada
dasarnya memaafkan adalah melepas emosi negatif yang ada dalam ingatan
dan diri anda. Berikut ini cara-cara untuk melepaskan emosi negatif
tersebut:
- Meditasi cinta kasih
- Kuasailah pikiran anda
- Pilihlah untuk menjadi subyek bukan objek
- Pilihlah untuk selalu menjadi pelaku bukan korban
- Belajarlah untuk bersikap asertif
- Mengubah sub modalitas, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar